CilkulHealth– Bagi penderita asam urat, penting untuk senantiasa memperhatikan makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Pengaturan makan sangat dianjurkan agar jaringan sendi pada penderita asam urat dapat berfungsi optimal hingga tua. Selain itu, pilihan makanan untuk penderita asam urat perlu diperhatikan guna mencegah serangan asam urat yang menyakitkan.
Melansir Health Line, penyakit asam urat atau gout disebabkan oleh pembentukan kristal urat di jaringan tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi di sekitar sendi dan menghasilkan jenis arthritis yang menyakitkan. Dalam banyak kasus, penyebab pasti gout atau hiperurisemia memang tidak diketahui. Namun, dokter percaya penyakit asam urat mungkin terjadi karena kombinasi dari faktor keturunan, hormonal, dan makanan. Maka dari itu, pengaturan menu makanan memang menjadi salah satu kunci dalam pengendalian penyakit asam urat. Melansir Buku Menu dan Resep untuk Penderita Asam Urat (2008) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dan Ir. Trina Astuti, MPS., untuk menurunkan risiko terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah maupun tumpukan asam urat di persendian, perlu dilakukan modifikasi diet atau pola makan. Modifikasi diet yang dimaksud bukan hanya membatasi makanan yang mengandung purin, tapi menyangkut berbagai zat gizi lainnya. Berikut ini pilihan makanan untuk penderita asam urat yang dianjurkan:
1. Penuhi kebutuhan karbohidrat
Karbohidrat bagi penderita asam urat merupakan sumber energi utama. Maka dari itu, karbohidrat yang perlu diberikan kepada penderita asam urat relatif dalam jumlah yang tinggi, yakni 65-75 persen dari total kalori yang didapatkan tiap hari.
2. Batasi asupan protein
Asam urat terbentuk dari metabolisme purin. Sementara purin merupakan bagian dari nukleoprotein. Pengaruh makanan pada proses pembentukan dan pemecahan purin sangat sedikit. Jadi, pembatasan makanan yang yang mengandung asam urat memang tidak dapat menurunkan simpanan asam urat secara bermakna. Meski demikian, penderita asam urat harus membatasi atau menghindari makanan tinggi purin untuk menurunkan stres metabolik (misalnya ketosis dari makanan yang berlebihan) dan mengurangi pemakaian obat-obatan. Oleh karena itu, protein yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang moderat, yakni 1 gram per kg berat badan (BB) atau 10-12 persen total energi.
3. Batasi konsumsi lemak
Lemak yang diasup oleh penderita asam urat atau gout sebaiknya dalam jumlah sedikit, yakni 10-25 persen dari total kalori yang didapatkan tiap hari. Saran tersebut didasarkan pada pertimbangan berikut: Pada umumnya, penderita asam urat mempunyai kelebihan berat badan sehingga tujuan pemberian makanan salah satunya untuk mencapai dan memelihara berat badan ideal Pembatasan lemak pada diet rendah purin diperlukan untuk menghindari terjadinya asidosis yang membuat urine menjadi lebih asam sehingga menyulitkan ekskresi asam urat Makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti makanan yang digoreng sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan peradangan. Pemberian lemak jenuh dianjurkan kurang dari 10 persen dari total kalori yang didapatkan tiap hari.
Sebaliknya, pemberian asam lemak omega 3 lebih diutamakan karena dapat menguatkan kartilago sendi dan menurunkan rasa sakit yang ditimbulkan oleh peradangan. Makanan yang kata omega 3, antara lain, yakni: Ikan Salmon Ikan makarel Sarden Ikan herring Tuna Ikan air tawar Kenari Kacang almond Biji bunga matahari Namun, konsumsi ikan makarel, sarden, dan herring sebaiknya tetap dibatasi karena ketiganya mengandung purin yang tinggi.
4. Batasi konsumsi purin
Makanan sehari-hari lebih kurang mengandung 600-1.000 mg purin setiap harinya. Pada kasus asam urat, konsumsi purin dari makanan sebaiknya dibatasi kira-kira 100-150 mg.
Berikut ini beberapa makanan yang mengandung purin tinggi (100-1.000 mg purin per 100 gram bahan) yang patut diwaspadai penderita asam urat: Semua makanan dan minuman yang mengandung alkohol, yakni arak, bir, wiski, anggur, tape ketan, tuak, dan makanan yang beragi Bebek Angsa Ikan kecil (herring) Ikan sarden Ikan makarel Remis Kerang Kepiting Lobster Telur ikan Makanan yang diawetkan dalam kaleng, seperti kornet, sarden, dan lain-lain Jeroan, misalnya otak, lidah, jantung, hati, limpa, ginjal, dan usus Kaldu daging dalam sup kental, soto ayam, soto sulung, dan opor ayam Buah-buahan yang dapat berubah menjadi alkohol di dalam usus, contohnya durian, alpukat, kelapa, kopyor, dan air kelapa. Meskipun kadar purinnya rendah, tetapi dalam jumlah besar dapat menjadi alkohol sehingga konsumsi buah-buahan tersebut harus dibatasi
5. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan vitamin C tinggi
Makanan yang menandung vitamin A dan vitamin C tinggi dibutuhkan oleh penderita asam urat untuk melawan radikal bebas serta meningkatkan kesehatan jaringan, otot, dan tendon. Pemberian vitamin A dan vitamin C disesuaikan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan atau boleh sedikit lebih tinggi dari itu. Angka kecukupan vitamin A untuk orang dewasa yakni sekitar 500-600 µg RE per hari atau setara dengan 1.500-1.800 SI. Sedangkan angka kecukupan vitamin C untuk orang dewasa yakni kurang lebih 75-90 mg.
6. Perbanyak cairan
Asupan cairan yang dianjurkan bagi penderita asam urat tidak lagi 2 liter per hari, tapi 3 liter per hari untuk membantu mengeluarkan aam urat dan meminimalkan pembentukan batu ginjal. Aturan minum yang baik adalah pagi-pagi sekali sebelum sarapan, sebelum makan, dan sesudah makan. Selain dari air putih atau minuman, cairan bisa juga diperoleh dari makanan yang banyak mengandung air seperti buah dan sayur.
7. Perbanyak konsumsi serat
Kebutuhan serat yang dianjurkan untuk penderita asam urat adalah 20-30 gram per hari. Serat yang cukup dapat membantu mempercepat proses pembuangan sebelum sisa makanan berubah menjadi bentuk tosik.
8. Kurangi makanan siap saji
Bagi penderita asam urat, jangan terbiasa mengonsumsi makanan siap saji atau makanan kemasan sebelum Anda mengetahui benar kandungan gizinya. Makanan siap saji atau dalam kemasan, baik berasal dari daging, ikan, kerang, susu, maupun jagung biasanya mengandung asam arakhidonat dalam jumlah yang cukup tinggi. Asam arakhidonat di dalam tubuh dapat diubah menjadi senyawa kuat yang dapat menyebabkan peradangan.
9. Hindari alkohol
Ethanol yang terkandung di dalam makanan dapat meningkatkan produksi asam urat, meski tidak selalu menyebabkan asam urat. Namun, bagi penderita asam urat sebaiknya tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan. 10. Perhatikan pH makanan Penderita asam urat biasanya mempunyai kadar asam darah yang tinggi (pH urine di bawah 6,3). Kondisi ini sangat berpotensi untuk meningkatkan perkembangan peradangan. Keasaman dapat diturunkan dengan menurunkan asupan makanan yang mengandung pH asam dan meningkatkan makanan dengan pH alkali.
10. Perhatikan pH makanan
Penderita asam urat biasanya mempunyai kadar asam darah yang tinggi (pH urine di bawah 6,3). Kondisi ini sangat berpotensi untuk meningkatkan perkembangan peradangan. Keasaman dapat diturunkan dengan menurunkan asupan makanan yang mengandung pH asam dan meningkatkan makanan dengan pH alkali.
Contoh makanan dengan pH asam, antara lain yakni: Gula Alkohol Cuka Kopi Daging Produk susu Sedangkan, makanan yang memiliki sifat alkali, antara lain berupa: Semua sayuran kecuali tomat Lidah buaya Makanan hijau, seperti rumput gandum, benih gandum, klorofil, dan seledri Jadi, secara umum, kebiasaan mengonsumsi sayuran hijau akan membantu peningkatan sifat alkali di dalam tubuh.
11. Waspadai makanan penyebab alergi
Ada beberapa makanan yang bisa menjadi penyebab alergi pada asam urat. Namun, tidak setiap orang ditemukan alergi terhadap makanan ini. Untuk mengatahui apakah Anda alergi terhadap makanan-makanan tersebut, perlu dilakukan uji diet eliminasi. Jika terjadi peningkatan arthritis atau nyeri sendi, maka jenis makanan itu lebih baik diganti dengan jenis makanan yang lain. Berikut ini beberapa makanan yang sering menimbulkan alergi dan menyebabkan arthritis pada penderita asam urat: Makanan dan minuman mengandung kafein Produk olahan susu Sayuran yang ditanam di tempat teduh, seperti tomat, cabai, dan lain-lain Gula Pengawet dan zat adiktif Cokelat Daging merah Garam
12. Konsumsi tanaman herbal yang mengandung curcumin
Kunyit dan temulawak mengandung curcumin yang dapat mengurangi reaksi inflamasi pada sendi penderita asam urat.
Dari : Kompas.com
Kemenag Karawang gelar pelatihan Jurnalistik bagi Para Humas. Jumat, 02 Agu 2024, 17:59:58 WIB, Dibaca : 682 Kali |
Fatwa Saudi, shalat Jumat tidak wajib untuk shalat Idul Fitri Selasa, 18 Apr 2023, 11:30:17 WIB, Dibaca : 5308 Kali |
Bos Apple kirim pesan bias ke WNI di iPhone Selasa, 18 Apr 2023, 10:52:50 WIB, Dibaca : 964 Kali |